Buku Laporan Konsep Desain



BUKU LAPORAN KONSEP DESAIN
“BUSCIDENTALLY IN LOVE”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Komunikasi
(TKP 158)





Oleh:
Kelompok 3 Kelas B

Raden Harya Andrianto                      21040111120018
Hilma Qoniana Purifyningtyas            21040111120020
Nadia Imansari                                    21040111130034
Tiara Kurnia Candra                           21040111130054
Isnu Putra Pratama                             21040111130062
Gita Ratri Prafitri                                 21040111130070
Yanuar Akbar Anindita                        21040111130072
Wahyu Prapto Handoko                     21040111130090
Arizal Yoga Pratama                           21040111140112





JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012







KATA PENGANTAR


            Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan buku laporan konsep desain yang bertemakan “Mass Transportation” ini dengan baik guna memenuhi tugas besar mata kuliah Teknik Komunikasi (TKP 158).
            Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan terlibat sehingga buku laporan ini dapat terselesaikan, khususnya kepada:
Ibu Ir. Nurini, MT., Bapak Ir. Mardwi Rahdriawan, MT., dan Bapak Ir. Holi Bina Wijaya, MUM. sebagai dosen pengampu mata kuliah Teknik Komunikasi yang telah membimbing dan mengarahkan kami, sehingga tugas ini dapat diselesaikan dengan baik dan kami memiliki ilmu dan wawasan yang lebih luas;
Orangtua kami masing-masing yang selalu memberikan dukungan serta doanya; dan
Seluruh pihak yang telah membantu kami selama ini, yang tidak dapat kami ucapkan satu-persatu.
            Dalam penyusunan laporan ini, kami sadar bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan. Maka, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar laporan ini dapat mendapatkan hasil serta manfaat yang lebih baik. Akhir kata, semoga buku laporan konsep desain yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kita semua pihak.

Semarang, Mei 2012

Tim Penulis
Kelompok 3


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR 

 


BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

            Pada tugas besar mata kuliah Teknik Komunikasi tahun 2012 ini terdapat tiga pilihan tema yang disediakan kepada mahasiswa, yaitu Visit Jateng 2013The City of Canals, dan Mass Transportation. Para mahasiswa yang dibagi kedalam enam kelompok besar, diharapkan memilih satu dari tiga tema tersebut untuk dijadikan patokan utama dalam mengerjakan tugas dan menyusun laporan tugas besar. Adapun tema yang dipilih oleh kelompok tiga adalah mass transportation atau transportasi missal dengan judul tugas “Buscidentally in Love
            Sebagai mahasiswa perencana wilayah dan kota, tentunya harus memahami unsur-unsur penunjang suatu wilayah atau kota termasuk sistem transportasinya. Transportasi massal merupakan salah satu yang menjadi sorotan dewasa ini, terlebih ketika moda transportasi yang satu ini dianggap dapat menjadi solusi atas masalah kemacetan terutama yang terjadi di kota besar. Dengan mengetahui kondisi nyata tentang transportasi massal diharapkan para mahasiswa mampu mengambil pelajaran yang dapat dipetik sehingga dapat dijadikan referensi dalam merencanakan wilayah atau kota. Secara garis besar, kelompok tiga yang memilih bus kota sebagai fokus utama dalam tugas kali ini akan membahas fenomena-fenomena maupun keadaan nyata dari bus kota yang beroperasi di wilayah Kota Semarang. Untuk merealisasikan hal tersebut, dibuatlah presentasi mengenai tugas ini dalam bentuk poster, website/blog, dan film pendek sesuai dengan teknik-teknik komunikasi yang telah disampaikan dalam materi kuliah.
            Keluaran yang diharapkan setelah tersusunnya tugas ini adalah masyarakat mendapatkan gambaran mengenai fenomena bus kota yang sebenarnya terjadi sehingga mereka dapat mengambil nilai-nilai baik dalam segi positif maupun negatif dari fenomena bus kota tersebut.

1.2 Tujuan

            Tujuan dari pembuatan tugas dengan tema mass transportation kali ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai fenomena bus kota di Kota Semarang kepada masyarakat pada umumnya. Lain halnya dengan buku laporan konsep desain ini yang disusun dengan tujuan untuk memberikan paparan tentang konsep-konsep dari setiap tugas, baik itu poster, weblog, maupun film pendek.

1.3 Sasaran

            Dalam mencapai tujuan tersebut di atasterdapat sasaran-sasaran yang harus dicapai, yaitu :
a.    Pemahaman mengenai teknik komunikasi sebagai acuan dalam pembuatan rangkaian tugas besar.
b.    Pengenalan dan identifikasi tema yang dipilih, yaitu mengenai transportasi massal khususnya bus kota.
c.    Membuat presentasi dalam bentuk film pendek, poster, serta blog kelompok untuk kampanye publik (public campaign) dengan mengangkat tema mass transportation.

1.4 Ruang Lingkup

1.4.1 Ruang Lingkup Materi

            Ruang lingkup materi dalam penyusunan laporan ini mencakup :
a.    Teori-teori dasar teknik komunikasi serta teori dan langkah kerja dalam pembuatan film pendek, poster, dan blog kelompok.
b.    Gambaran singkat mengenai tema yang dipilih.

1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah

            Batasan wilayah yang diambil yaitu di sekitar wilayah Kota Semarang dan wilayah kampus Universitas Diponegoro.

1.4.3 Ruang Lingkup Objek

            Ruang lingkup objek yang dibidik adalah masyarakat Kota Semarang pada umumnya, sesuai dengan tujuan awal yaitu memberikan gambaran mengenai fenomena bus kota di Kota Semarang.

1.5 Rincian Anggota Kelompok

            Kelompok tiga terdiri dari sembilan orang anggota. Untuk menyelesaikan tugas besar mata kuliah Teknik Komunikasi ini, dibagi menjadi empat kelompok penanggung jawab atas masing-masing tugas.
Berikut pembagian tugas kelompok tiga :
a.    Penanggung jawab pembuatan skenario dan film
1. Nadia Imansari
2. Raden Harya Andrianto
3. Yanuar Akbar Anindita
b.    Penanggung jawab pembuatan poster
1. Arizal Yoga Pratama
2. Isnu Putra Pratama
c.    Penanggung jawab perancangan blog kelompok
1. Tiara Kurnia Candra
2. Wahyu Prapto Handoko
d.    Penanggung jawab penyusunan laporan
1. Gita Ratri Prafitri
2. Hilma Qoniana Purifyningtyas





BAB II

KAJIAN TEORI


2.1 Teknik Komunikasi

2.1.1 Pengertian Komunikasi

            Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi. Adapun beberapa  definisi komunikasi menurut beberapa ahli, yaitu:
1.    Menurut professor Wilbur Schramm dalam Cangara (2004:1) mengatakan tanpa komunikasi, tidak mungkin terbentuk suatu masyarakat. Sebaliknya tanpa masyarakat, manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasi. Berkomunikasi dengan baik akan member pengaruh langsung terhadap struktur keseimbangan seseorang dalam masyarakat, apakah ia seorang dokter, dosen, manajer dan sebagainya.
2.    Menurut Everett M rogers, seorang pakar sosiologi Pedesaan Amerika membuat definisi “Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi terhadap satu sama lain yang pada gilirannya akan tiba saling pengertian” (Rogers dan Kincaid dalam Cangara, 2004;19).
Komunikasi akan efektif apabila terjadi pemahaman yang sama dan pihak lain terangsang untuk berpikir atau melakukan sesuatu.
            Keterampilan dalam berkomunikasi merupakan salah satu modal penting yang harus dimiliki oleh para perencana (planner), karena dengan keterampilan berkomunikasi yang baik itulah para planner akan mampu menmpresentasikan ide-idenya dengan baik. Untuk itulah, mahasiswa jurusan perencanaan perlu mendapatkan kuliah mengenai teknik komunikasi. Mata kuliah teknik komunikasi sendiri membahas prinsip, metode dan praktek komunikasi yang diperlukan perencana. Dokumen perencanaan yang disusun melalui penerapan metode analisis yang canggih belum tentu efektif ketika dilaksanakan bila cara penyampaiannya tidak tepat.

2.1.2 Teori Dasar Skenario

            Skenario adalah unsur yang paling penting dalam proses produksi suatu film. Pengertian skenario sebenarnya sangat sederhana, skenario merupakan cerita itu sendiri. Cerita dalam skenario itu nantinya akan diubah menjadi bentuk audio visual. Pola penulisan skenario yang paling lazim digunakan adalah struktur tiga babak. Pola ini hampir digunakan dalam semua film-film Hollywood. Struktur tiga babak berasal dari drama Yunani kuno, yang ditemukan oleh Aristoteles yang berkata bahwa drama yang baik seperti kehidupan kita, yaitu anak-dewasa-tua dan seperti kehidupan alam, yaitu pagi-siang-sore/malam.
            Struktur tiga babak ini adalah satu satu jenis pola bercerita. Struktur ini juga yang dipakai untuk menyusun konstruksi dramatik. Wells Root dalam bukunya “Writing The Script” menulis bahwa sebuah cerita yang baik ibarat sebuah sungai yang menyeret perahu sang protagonis ke arah air terjun. Dalam menulis skenario, ada beberapa istilah khusus yang harus dipahami. Istilah-istilah tersebut antara lain ;
1.    Fade in                        : Ketika adegan baru dimulai pertama kali.
2.    Fade Out                     :Ketika sebuah babak berakhir dan kemudian                                                 diselingi oleh iklan sebelum memulai babak baru.
3.    Cut to                          : Perpindahan dari suatu adegan ke adegan lain                                             secara berkesinambungan.
4.    Dissolve to                  : Mirip dengan Cut to tetapi digunakan untuk                                                   adegan flashback.
5.    V.O (voice over)         : hanya terdengar suara.
6.    O.S (off scene)           : Suara pemain terdengar lebih dahulu sebelum                                              sosoknya muncul
7.    Flashback                   : Adegan masa lalu.
8.    POV                            : Point of view, yaitu melihat sesuatu dari sudut                                               pandang seorang tokoh.
9.    VFX/SFX                     : Visual effect/sound effect
            Sebuah skenario film, tentunya memiliki bagian-bagian seperti cerita dasar yang berisi penjelasan tentang siapa, kapan, mengapa, dimana, dan bagaimana hal yang ingin dibuat dalam skenario tersebut; dan penjelasan lokasi. Sebelum menulis skenario, buat sinopsisnya terlebih dahulu dan jangan lupa untuk menentukan alur cerita dalam film yang akan diproduksi.

            Poster adalah gambar pada selembar kertas berukuran besar yang digantung atau ditempel di dinding atau permukaan lain. Poster merupakan alat untuk mengiklannkan sesuatu, sebagai alatpropaganda, dan protes, serta maksud-maksud lain untuk menyampaikan berbagai pesan. Selain itu, poster juga dipergunakan secara perorangan sebagai sarana dekorasi yang murah meriah terutama bagi anak muda (ml.scribd.com)
            Dari kedua definisi tersebut diatas, jelaslah bahwa poster adalah salah sau bagian seni grafis yang memiliki gaya, aliran, maupun trend tersendiri yang tidak lepas dari suatu zaman. Oleh karena itu poster dibuat untuk menyampaikan pesan atau informasi, maka poster akan menjadi elemen dalam desain komunikasi visual. Perbedaan mendasar poster dengan media promosi lainnya adalah poster dibaca orang yang sedang bergerak, mungkin sedang berkendara atau berjalan kaki. Sedangkan brosur, booklet, ataupun flyer dirancang ntuk dibaca secara khusus, mungkin duduk atau sesaat sambil berdiri. Karena itu poster harus dapat menarik perhatian pembacanya seketika, dan dalam hitungan detik, pesannya harus dimengerti.
Terdapat lima prinsip-prinsip desain yang akan menentukan kualitas poster, yaitu :
1.    Balance, ada 2 jenis keseimbangan yang bisa diterapkan.
·         Umumnya, keseimbangan bisa dicapai secara simetris.
·         Garis-garis imajiner, baik vertikal atau horisontal dapat digunakan untuk mencapai keseimbangan, walaupun tidak simetris.
2.    Movement, alur baca. Alur baca yang diatur secara sistematis oleh desainer untuk mengarahkan ‘mata pembaca’ dalam menelusuri informasi, satu bagian ke bagian lainpada poster.
3.    Emphasis, penekanan. Prinsip ini yang terpenting dalam mendesain poster. Penekanan bisa dicapaidengan membuat slogan / judul, atau ilustrasi / foto jauh lebih menonjol dari elemen desain lain berdasarkan urutan prioritas.
4.    Unity, kesatuan. Beberapa bagian dalam poster harus digabung atau dipisah sedemikian rupa menjadi kelompok-kelompok informasi misalnya nama gedung harus dekat dengan teks alamat. Kesatuan dapat dicapai dengan mendekatkan beberapa elemen desain dan dibuat ‘overlapping’, menggunakan bidang kotak / lingkaran, memanfaatkan garis untuk pemisahan informasi, serta memperhatikan perbedaan warna background.
5.    Specific appeal, penampilan / kesan. Poster dirancang untuk keperluan khusus berdasarkan suatu tema. Hal ini untuk memberikan ‘kesan’ suatusentuhan yang sesuai dengan produk, acara atau layanan.

2.1.4 Teori Dasar Weblog

            Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, di mana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif. Masyarakat dapat menggunakan internet dengan berlangganan kepada perusahaan penyedia jasa sambungan internet, sehingga dapat terhubungkan dengan jaringan informasi internet di seluruh dunia.
            Blog merupakan kependekan dari Weblog, istilah yang pertama kali digunakan oleh Jorn Barger pada bulan Desember 1997. Jorn Barger menggunakan istilah Weblog untuk menyebut kelompok website pribadi yang selalu diupdate secara kontinyu dan berisi link-link ke website lain yang mereka anggap menarik disertai dengan komentar-komentar mereka sendiri. Secara garis besar, weblog dapat dirangkum sebagai kumpulan website pribadi yang memungkinkan para pembuatnya menampilkan berbagai jenis isi pada web dengan mudah, seperti karya tulis, kumpulan link internet, dokumen-dokumen (file-file Word,PDF,dll), gambar ataupun multimedia.
            Para pembuat blog dinamakan blogger. Melalui blognya, kepribadian blogger menjadi mudah dikenali berdasarkan topik apa yang disukai, apa tanggapan terhadap link-link yang di pilih dan isu-isu didalamnya. Oleh karena itu blog bersifat sangat personal. Perkembangan lain dari blog yaitu ketika blog memuat tulisan tentang apa yang seorang blogger pikirkan, rasakan, hingga apa yang dia lakukan sehari-hari. Blog kemudian juga menjadi diary online yang berada di internet. Satu-satunya hal yang membedakan blog dari diary atau jurnal yang biasa kita miliki adalah bahwa blog dibuat untuk dibaca orang lain.

2.1.5 Teori Dasar Film

            Film mempunyai banyak pengertian yang masing-masing artinya dapat dijabarkan secara luas. Film merupakan media komunikasi sosial yang terbentuk dari penggabungan dua indera, penglihatan dan pendengaran, yang mempunyai inti atau tema sebuah cerita yang banyak mengungapkan realita sosial yang terjadi di sekitar lingkungan tempat dimana film itu sendiri tumbuh. Film sendiri dapat juga berarti sebuah industri, yang mengutamakan eksistensi dan ketertarikan cerita yang dapat mengajak banyak orang terlibat. Film berbeda dengan cerita buku, atau cerita sinetron. Walaupun sama-sama mengangkat nilai esensial dari sebuah cerita, film mempunyai asas sendiri. Selain asas ekonomi bila dilihat dari kacamata industri, asas yang membedakan film dengan cerita lainnya adalah asas sinematografi. Asas sinematografi tidak dapat digabungkan dengan asas-asas lainnya karena asas ini berkaitan dengan pembuatan film. Asas sinematografi berisikan bagaimana tata letak kamera sebagai alat pengambilan gambar, bagaimana tata letak properti dalam film, tata artistik, dan berbagai pengaturan pembuatan film lainnya.
            Definisi Film Menurut UU 8/1992, adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem Proyeksi mekanik, eletronik, dan/atau lainnya.
            Dalam pembuatan film untuk tugas kali ini, dilakukan beberapa tahapan yang meliputi :
·         Menentukan tema film yang diangkat yaitu mengenai Mass Transportation.
·         Pembuatan skenario film dan menentukan lokasi pengambilan gambar.
·         Mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan.
·         Pengambilan gambar (shooting).
·         Proses editing.

2.2 Media Peralatan dan Software yang Digunakan

a.    Media Peralatan
            Berikut ini adalah media dan sarana yang digunakan dalam pembuatan rangkaian tugas mata kuliah Teknik Komunikasi, antara lain :
1.    Transportasi
Sarana transportasi yang digunakan menuju lokasi pengambilan gambar adalah sepeda motor, sedangkan bus kota merupakan sarana dalam proses pengambilan gambar.
2.    Digital Camera
Digunakan sebagai alat dalam merekam adegan film.
3.    Komputer/laptop dan printer
Komputer/laptop sangat dibutuhkan dalam proses pembuatan rangkaian tugas ini, dimulai dari pembuatan skenario, membuat poster, weblog, pengeditan film, hingga penyusunan buku laporan. Printer digunakan daalam proses pencetakan.
b.    Software
1.    Microsoft Word
2.    Ulead Video Studio
3.    Corel Draw
4.    Adobe Photoshop

2.3 Fenomena Transportasi Massal di Kota Semarang

            Seperti kota kota lain di Indonesia, Semarang memiliki berbagai jenis angkutan umum, mulai dari bus, angkot, kopata, taksi, ojek, dan lain-lain. Bus AC untuk dalam kota, sebenarnya dimulai oleh sebuah tourism agency di Semarang yang saat itu mencoba menawarkan konsep tour bus dalam bentuk shuttle bus dengan rute mengelilingi pusat kota sampai kota lama. Sayangnya konsep ini tidak didukung dengan pemasaran yang baik sehingga akhirnya shuttle bus ini mengambil rute komersil. Dari pengalaman inilah maka pihak Damri sebagai salah satu penyedia layanan angkutan umum di Semarang menyediakan bus Damri AC dengan tarif Rp.3000,- per orang.
            Dibanding dengan Jakarta yang setiap hari macet karena banyaknya mobil pribadi, dan Jogja yang jumlah motornya tidak terhitung, penggunaan angkutan umum di Semarang terasa lebih optimal terutama di jam sibuk. Seperti jam berangkat sekolah, jam masuk kantor, jam pulang sekolah, atau jam pulang kantor. Setidaknya sampai sekarang meskipun banyak mobil dan motor di jalan, tingkat kemacetan tidak separah kota-kota besar lain. Masyarakat kebanyakan pun sepertinya lebih senang menggunakan angkutan umum dari pada motor atau mobil pribadi, terutama untuk perjalanan yang lumayan jauh. Bisa dibilang hanya daerah-daerah tertentu yang sulit dijangkau angkot lah yang memerlukan kendaraan pribadi. Bicara soal rute, sadar atau tidak kota Semarang memiliki rute yang cukup unik. Bila kita mengamati beberapa rute di Semarang kita bisa melihat beberapa titik yang cukup ramai di Semarang, di antaranya daerah Johar, Penggaron, Mangkang, Banyumanik dan Tugu Muda. Empat daerah sebelumnya bisa dibilang wajar karena itu merupakan terminal angkutan umum, baik angkot ataupun bus.
            Meski belum separah kota-kota metropolitan lainnya di Indonesia, kemacetan mulai menghiasi kota Semarang ibu kota Propinsi Jawa Tengah. Pada jam-jam sibuk seperti pagi hari pukul 07.30 WIB-08.30 WIB kemacetan hampir merata terjadi di bagian barat, timur, dan selatan kota. Kemacetan terjadi akibat arus kendaraan yang masuk dari daerah-daerah penyangga kota Semarang seperti Demak/Kudus di sebelah timur, Kendal di sebelah barat, Ungaran/Salatiga di sebelah selatan. Pada jam-jam tersebut sebagian akses jalan masuk ke kota Semarang dari semua arah terdapat pengaturan menjadi satu arah. Situasinya tidak jauh berbeda seperti yang terjadi di Jakarta pada waktu pagi hari dimana, ruas-ruas jalan dari  arah Bekasi, Depok/Bogor, Tangerang berjubel dengan kendaraan bermotor, hanya bedanya akses masuk kota Semarang relatif terbatas sehingga pengaturan satu arah tidak terhindarkan.
            Menghadapi kondisi seperti ini Pemerintah Kota Semarang telah berupaya untuk melakukan pembenahan, diantaranya dengan fly over Kalibanteng yang telah dimulai pembangunannya pada bulan November lalu. Pembangunan fly over ini sejatinya sudah direncanakan sejak akhir tahun 1990an, namun karena adanya krisis ekonomi yang berdampak luas tidak kunjung terealisasi dan baru tahun ini pembangunannya dapat dimulai. Pembangunan fly over tersebut diharapkan dapat memecah kemacetan lalu lintas masuk kota Semarang dari arah barat. Saat ini kemacetan hampir sepanjang waktu terjadi mulai dari Krapyak hingga bundaran Kalibanteng, akibat ruas jalan dipenuhi oleh lalu lintas  kendaraan luar kota yang sebagian besar berupa truk-truk barang dan bus penumpang dan sekaligus lalu lintas kendaraan dalam kota berupa mobil pribadi dan sepeda motor serta angkutan umum perkotaan.




BAB III

KONSEP DESAIN


3.1 Desain Poster


            Pada pembuatan poster kali ini, kelompok tiga mendesain sebuah poster yang bersifat persuasif dengan tujuan mencoba mengajak masyarakat untuk menggunakan transportasi massal khususnya bus kota. Dapat dilihat dalam poster diatas, dimana kelompok tiga menyampaikan pesan bahwa lebih baik menggunakan bus kota karena dapat mengatasi stress akibat kemacetan jalan raya. Selain itu, naik bus kota sangat menyenangkan sebab disana kita bertemu dengan orang-orang baru. Sesuai dengan tagline yang ditampilkan oleh kelompok tiga pada poster diatas “There’s a lot of fun inside it”. Adapun keterangan-keterangan dari poster yang dibuat adalah sebagai berikut :




Gambar
Keterangan
Background :
·         Gambar animasi bus kota (untuk merepresantasikan transportasi massal)
·         Ilustrasi seseorang yang dilanda stress akibat kemacetan
·   Warna salem untuk menimbulkan kesan lembut (soft)
Tulisan (font) :
· Gill Sans MT 24 pt; Arial Bold 48, 72 pt; Blade Runner Movie Font 48, 72 pt
· Warna merah dan hitam
Masalah klasik di jalan raya adalah kemacetan, yang dapat membuat siapapun yang terjebak didalamnya dilanda rasa gelisah yang berujung menjadi stress. Salah satu solusinya adalah dengan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi dan beralih menggunakan bus kota. Backgroundbus yang didalamnya penuh dengan figur animasi yang menunjukkan ekspresi senang, menggambarkan bahwa dengan menggunakan transportasi massal itu menyenangkan.
Perancangan poster ini, dibuat dengan menggunakan perangkat lunak Adobe Photoshop CS 5. Sedangkan jenis tulisan yang digunakan, sengaja dipilih   karena terkesan menarik dan simple.




3.2 Desain Weblog

            Dalam tugas merancang weblog kelompok kali ini, kelompok tiga menggunakan media Blogger dengan alamat blog thepahpohs.blogspot.com. Isi dari blog yang dibuat oleh kelompok tiga berupa :
1.    Link menuju website Universitas Diponegoro, Fakultas Teknik, dan Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota.
2.    Link menuju blog masing-masing anggota kelompok tiga.
3.    Potongan film kelompok.
4.    Desain poster kelompok.
5.    Artikel mengenai tugas yang bertemakan mass transportation.
6.    Galeri yang memuat foto-foto yang diambil pada saat proses pengerjaan tugas.
Hasil yang diharapkan dari pembuatan blog kelompok ini adalah dapat memberikan informasi maupun gambaran mengenai tugas yang dikerjakan juga memberikan informasi mengenai fenomena transportasi massal di Kota Semarang.
            Tampilan blog kelompok tiga :
Oval: 1



Keterangan :
1.  Judul blog yang diambil dari nama kelompok tiga, yaitu The Pahpohs. Judul bernama The Pahpoh’s Reports karena menandakan laporan-laporan dari hasil tugas yang telah dikerjakan.
2.   Contoh posting pada halaman pertama blog.
3.   Link menuju website universitas, fakultas, dan jurusan.
4.   Link menuju alamat blog masing-masing anggota kelompok tiga.

3.3 Desain Film

3.3.1 Bentuk Skenario

            Bentuk skenario dari film “Buscidentally in Love” yang dibuat oleh kelompok tiga adalah non-naratif.

3.3.2 Genre

            Film ini bergenre drama dengan dibumbui unsur-unsur komedi dan sedikit tragedi pada akhir/ending cerita.

3.3.3 Durasi

            Durasi film tersebut memakan waktu sekitar 10-13 menit.

3.3.4 Alur

            Alur cerita dalam film “Buscidentally in Love” menggunakan alur maju.

3.3.5 Penulisan Naskah

·         Sinopsis :
            Menceritakan tentang Isnu, seorang mahasiswa yang sehari-harinya pergi ke kampus dengan menggunakan bus kota. Pada suatu hari, Isnu bertemu dengan seorang peramal berpakaian ala Gipsy yang kemudian meramalkan masa depannya. Cerita berlanjut ketika Isnu berjumpa dengan seseorang di bus kota yaitu Tiara, yang tanpa ia sadari merupakan teman satu kampusnya. Setelah itu, mulai terdapat konflik yang menghiasi kisah mereka berdua. Hingga pada suatu saat, mereka terpisah dan ketika mereka bertemu kembali, terjadi sesuatu pada Tiara dimana hal itupun masih berhubungan dengan bus kota.
·         Karakter dan Penokohan
Nama
Tokoh
Karakter
Isnu Putra P.
Isnu (mahasiswa)
Baik, lugu, suka mengalah
Tiara Kurnia C.
Tiara (mahasiswi)
Ramah, periang
Yanuar Akbar A.
Yanu (mahasiswa)
Cemburuan, agak galak
Nadia Imansari
Nadia (adik Isnu)
Cerewet, kadang menyebalkan
Gita Ratri P.
Gita (mahasiswi)
Ramah
Hilma Qoniana
Peramal Gipsy
Misterius
Arizal Yoga P.
Preman bus kota
Menyebalkan tetapi melankolis
Raden Harya A.
Pengamen,pedagang
Sabar, lugu
Wahyu Prapto H.
Kenek bus kota
Tidak sabaran
·         Cerita film
Scene 1
            Menceritakan Isnu, seorang mahasiswa baru di hari pertamanya masuk kuliah di Planologi Undip. Ia berangkat ke kampus naik bus. (menyusuri trotoar, sambil lirik-lirik mencari bus)
Setting : Di pinggir jalan, halte bus. Semarang, 2011
Durasi : <1 menit

Scene 2
            Isnu memberhentikan bus lalu naik bus dan mencari tempat duduk. Di pemberhentian berikutnya, seorang wanita berpakaian Gipsy (Hilma) menaiki bus yang ditumpangi Isnu. Tiba-tiba Hilma duduk di samping Isnu, langsung berkata
Hilma: “Kamu tidak akan pernah bisa melupakan hari ini”
Isnu: “Hah????”
Hilma: “Hari ini kamu akan bertemu seseorang yang mungkin tidak akan kamu lupa seumur hidup”
Isnu: (dahi berkerut)
Hilma: “Sudah ya, saya turun duluan”
Isnu: “Jeuuuuuh”
            Di tempat si peramal itu turun, naiklah Tiara kedalam bus.
Tiara: (duduk di seberang kursi Isnu)
Isnu: “Kenalan gak ya? kenalan gak ya?” (bergumam dalam hati)
          “anak Undip juga?”
Tiara: “Iya”
Isnu: “Jurusan apa?”
Tiara: “Ih,kepo banget sih?”
           “Plano”
Isnu: “Angkatan 2011?”
Tiara: (senyum sambil mengangguk)
Isnu: “iya gitu? woohooo,yes! yes! yes!”
            Tukang minta sumbangan (Harya) lewat, tiba-tiba langsung di-tos-in Isnu.
Harya: (ekspresi bingung dan memelas) “Mas, sumbangannya mas”
            Seketika Isnu berubah ekspresi, senyumnya jadi gak enak.
Isnu: “Eh, hmm maaf mas”
            Harya pergi
Isnu: (langsung menjulurkan tangan) “Isnu”
Tiara: “Tiara”
Setting : di dalam bus. Semarang, 2011
Durasi : 2 menit

Scene 3
            Sampai di kampus, Tiara turun duluan, dan menengok ke Isnu
Tiara: “Duluan ya”
Isnu: (bergumam dalam hati) “Kenapa gak bareng aja sih?”
            Isnu pun megikuti Tiara turun. Setelah itu, bus kembali melaju kencang.
Setting: kampus. Semarang, 2011
Durasi : <1 menit

Scene 4
            Selama di kampus, Isnu terus memperhatikan Tiara. (di kelas, Tiara mengobrol dengan Gita. Isnu duduk di bangku belakang sambil melihat mereka mengobrol). Kemanapun Tiara pergi, Isnu selalu memperhatikannya.
Setting: kampus (kelas, kantin, koridor, gazebo). Semarang, 2011
Durasi : 1-2 menit

Scene 5
            Waktunya pulang kampus (Isnu beserta teman-temannya jalan meninggalkan kampus). Di pinggir jalan sudah ada bus yang akan Isnu tumpangi. Kenek bus (Wahyu) berdiri di pintu bus sambil neriakin calon penumpang.
Wahyu: Ayo! ayo! Penggaron, Penggaron! masnya,mbaknya! masih kosong! ayo                           mas,naik mas!
Isnu pun menaiki bus, Isnu duduk di bangku belakang Gita. Tidak lama kemudian Tiara naik.
            Bus mulai jalan. Ditengah perjalanan, kenek (Wahyu) jalan-jalan meminta ongkos ke penumpang. Ketika sampai di tempat Tiara,
Wahyu: “Mbak, ongkosnya mbak”
            Gita dan Tiara sama-sama member uang, tapi Tiara tidak memberi uang pas
Wahyu: “Gak ada uang kecil aja mbak?”
Tiara: “Wah, gak ada mas. Gimana nih?”
            Isnu mendengar percakapan antara Wahyu dan Tiara, langsung     berinisiatif untuk membayari ongkos Tiara.
Isnu: “Berapa tho mas ongkosnya?”
Wahyu: “Empat ribu satu orang mas. Hehehehe”
            Isnu merogoh kantong dan mengeluarkan sejumlah uang.
Isnu: “Maaf, ini mas”
Tiara: “Loh nu?”
Isnu: “Aku aja yang bayarin, Tir”
Tiara: “Makasih ya”
(Selama percakapan Isnu sama Tiara, Wahyu pergi melanjutkan pekerjaannya)
            Sesampainya di tempat Tiara turun.
Tiara: “Nu,aku duluan ya”
            Tiba-tiba, Isnu ikut turun.
Isnu: “Eh, bareng Tir!”
Tiara: “Loh, kamu kok turun disini?”
Isnu: “Disuruh Ibuku ke rumah tante hehe”
Tiara: “Oh ya ya ya”
Setting: Di dalam bus. Semarang, 2011
Durasi : < 2 menit

Scene 6
            Mereka pun turun  dari bus. Di pintu bus, mereka berpapasan dengan adiknya Isnu (Nadia) yang baru pulang sekolah.
Nadia: “Mas Isnu, mau kemana? kok turun disini?”
Isnu: “Hmmm, ke rumah tante disuruh Ibu”
Nadia: “Tante siapa sih? ngaco ih mas Isnu!”
Isnu: “Aduuh, udah deh kamu naek aja sana!”
Nadia: “Kita gak punya saudara di Semarang yo mas!!”
            Mendengar percakapan itu, Tiara cuma senyum-senyum sendiri. Tiba-tiba Isnu datang sambil lari.
Isnu: “Tir,tunggu!!”
Tiara: “Tadi itu adekmu?”
Isnu: “Iya, hehe”
Tiara: “Rumah tantemu dimana tho, nu?”
Isnu: “Hah, itu tuh gang depan situ”
Tiara: “Masa? rumahku masuk situ juga loh”
            “Siapa nama tantemu? siapa tau tetanggaku”
Isnu: “Hmmmm. Tante Vera! ya ya, tante Veti Vera!!”
Tiara: “Nama tantemu kaya nama penyanyi dangdut ya Nu?”
Isnu: “He he iya gak tau, mungkin waktu jaman tanteku lahir lagi booming Veti Vera nya”
         “Duh, tapi tanteku barusan sms nih dia belum nyampe rumahnya. Dadakan banget. Malah katanya dia bakalan pulang malem,”
 “Aku pulang aja deh kayanya”
Tiara: “Gak tunggu di rumahnya aja?”
            “Yaudah, aku duluan deh ya”
Isnu: “Iya, tir. hati-hati”
            Tiara pun berjalan pulang. Isnu tetap berdiri di tempat sampai Tiara berjalan agak jauh dan masuk gang rumahnya. Setelah itu Isnu malah mengikuti Tiara dari belakang.
Setting: pinggir jalan, didalam bus, halte. Semarang, 2011
Durasi : 2 menit

Scene 7
            Keesokan harinya (atau beberapa hari yang akan datang), seperti biasa Isnu berangkat ke kampus naik bus kota bersama sang adik. Di perjalanan menuju bus,
Nadia: “Mas Isnu, tolong dong bawain. aku keberatan ini”
            Isnu hanya bisa mengangguk pasrah. Nadia lari ke arah bus berhenti.
Nadia: “Mas Isnu, buruan!! udah mau jalan nih bisnya!”
Isnu: “Heeeeuuh, bawel!!!” (bergegas naik bus)
Setting: pinggir jalan. Semarang, 2011
Durasi : 1 menit


BAB IV

PENUTUP




            Dengan disusunnya buku laporan konsep desain untuk tugas besar mata kuliah Teknik Komunikasi ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat pada umumnya terhadap fenomena-fenomena yang terjadi berkaitan dengan penggunaan transportasi massal di Kota Semarang. Semoga dengan bertambahnya wawasan mengenai kondisi real transportasi publik di Kota Semarang ini, masyarakat dapat memberikan sokusi-solusi guna memecahkan masalah transportasi massal. Selanjutnya tampilan akhir dari rangkaian tugas yang dikerjakan oleh kelompok tiga adalah poster, weblog, serta film pendek yang bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam mengapresiasikan konsep dari tugas besar mata kuliah Teknik Komunikasi.

            Dalam pembuatan poster, weblog maupun film, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :
1.    Kreativitas dalam merancang poster dan mengembangkan blog kelompok agar dapat menarik minat orang lain.
2.    Pemilihan komposisi warna, gambar, maupun kalimat dalam pembuatan poster.
3.    Ketelitian dan kesabaran dalam pengerjaan rangkaian tugas.
4.    Penggunaan struktur kata/kalimat dalam penyusunan laporan.
5.    Pengelolaan waktu dari setiap anggota kelompok agar dapat menyelesaikan tugas dengan cepat dan tepat.
6.    Kesediaan setiap anggota kelompok untuk berkontribusi dalam pengerhaan tugas.



DAFTAR PUSTAKA



Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Tanpa angka tahun. “Semarang Butuh Pembenahan Transportasi,” dalam hubdat.web.id. http://hubdat.web.id/berita/886-            semarang-butuh-pembenahan-transportasi. Diunduh Selasa, 15 Mei 2012.
http://id.shvoong.com/. Tanpa angka tahun. “Pengertian Komunikasi,” dalam  id.shvoong.com. Diunduh Selasa, 15 Mei 2012.
http://ml.scribd.com/doc/71908017/Pengertian-Poster. Tanpa angka tahun. “Pengertian Poster,” dalam scribd.com. Diunduh Selasa, 15 Mei 2012.
http://semarangan.loenpia.net/fasilitas-kota/semarang-dan-angkutan-umumnya.htm. Tanpa angka tahun. “Semarang dan Angkutan Umumnya,”          dalam semarangan.loenpia.net. Diunduh Selasa, 15 Mei 2012.
http://www.anneahira.com/pengertian-skenario.htm. Tanpa angka tahun.   “Pengertian Skenario,” dalam anneahira.com. Diunduh Selasa, 15 Mei        2012.
Saputro, Hendra W. 2007. “Apa Itu Internet,” dalam balebengong.net.             http://www.balebengong.net/teknologi/2007/07/08/apa-itu-internet.html. Diunduh Selasa, 15 Mei 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar